Apakah Anak Anda Malas Belajar
Malas belajar adalah kasus yang sering dialami anak kecil. Orang tua mana yang tidak merasa sedih bila melihat anaknya sering malas belajar? Bila anda memiliki anak yang sudah terlanjur sering malas belajar, harus diupayakan untuk mengatasi masalah ini. Masalahnya, kemalasan belajar akan menghambat proses kemajuan si anak karena jarang sekali mempelajari sesuatu.
Sumber nulis.co.id
Di sini, saya tidak akan membahas masalah teori malas dan hubungannya dengan malas belajar yang bisa membuat kepala anda. Saya hanya membahas bagaimana anak malas belajar berubah menjadi anak yang rajin belajar dengan mengandalkan teknik kemalasannya. Lah, mengapa mengupayakan anak rajin tetapi dengan mengandalkan teknik kemalasan dirinya?
Jangan Rampas Kebebasan Dunia Anak Si Anak
Hal yang perlu dipahami adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun masih menikmati dunia permainan. Mereka hanya berfokus pada permainan. Hal ini memiliki konsekuensi yakni mereka malas belajar. Padahal, walaupun masih berumur balita, anda menginginkan memiliki anak yang rajin belajar. Tetapi, sebagai orang tua, anda jangan merampas kebebasan dunia si anak. Biarkan mereka bermain sesukanya dengan pengontrolan kita.Nah, pengontrolan kita itulah yang bisa anda manfaatkan. Seorang anak tidak bisa bermain semaunya tanpa pengontrolan. Mengapa? Karena mereka tidak memahami bagaimana permainan yang berbahaya atau tidak, memiliki efek negatif atau tidak. Anda yang sebagai orang yang paham (dan seharusnya paham), seharusnya anda memberikan pengontrolan. Pengontrolan inilah harus bermuatan edukatif.
Bermain sambil belajar adalah solusi terbaik membangun anak tidak malas belajar tanpa harus merampas kebebasan dunia anak. Ada banyak permainan yang justru bermanfaat untuk pengembangan otak. Bahkan belajar materi tertentu harus disertai permainan-permainan seperti materi matematika dengan menggunakan balok-balokkan yang lucu.
Jangan Biarkan Anda Malas Dalam Pengontrolan
Apa setuju dengan istilah “buah tidak jatuh dari pohonnya”? Anda menginginkan memiliki anak yang tidak malas belajar. Tetapi anda sendiri malah sering malas mengontrol anak dalam bermain. Jadi, kemalasan mereka bisa jadi dari kemalasan anda. Anda hanya bertugas mengontrol dalam hal gerak anak tetapi tidak pernah mengontrol dalam pendidikan seperti sikap, gerak dan lainnya. Anda bisa melihat ibu-ibu di kampung, mereka hanya bertugas sebagai teman si anak tetapi tidak atau kurang memberikan kontribusi pendidikan.Anda bisa bertanya pada ibu-ibu yang ada di kampung, mengapa mereka tidak berupaya mengontrol andak ke arah pendidikan? Tentu, mereka pun merasa malas membangun pendidikan dalam rumah tangganya. Karena, bila sudah serius membimbing di tengah ketidakpahaman, mereka juga kesulitan melakukannya.